Masyarakat Bali pada umumnya dan Buleleng pada khususnya harus bisa memantapkan komitmen untuk senantiasa mengisi kemerdekaan dengan prestasi, kerja keras, dan penuh pengabdian untuk membangun bangsa dan negara, dan juga bersatu mewujudkan dunia yang damai, tentram kerta raharja. Demikianlah ucapan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,ST saat memberikan sambutan pada Apel Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Monumen Bhuana Kerta ke-72 dan HUT Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) ke-63, Jumat (17/1).
Apel yang diselenggarakan di kawasan Monumen Bhuana Kerta ini diikuti oleh, jajaran TNI/Polri, Pegawai lingkup Pemkab Buleleng, Hansip, dan Siswa. Dalam apel yang berlangsung khusuk tersebut, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,ST bertindak selaku Inspektur Upacara dan Kapten Inf. I Made Subur Gunung Mas dari Satuan Kodim 1609/Buleleng selaku Komandan Upacara.
Selain itu, Bupati Suradnyana dalam sambutannya juga mengucapkan terimakasih atas semangat dan dukungan dari LVRI yang telah ditunjukan dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pemkab Buleleng. Buapati Suradnyana berharap, Semoga dukungan dan semangat dari LVRI bisa menjadi kekuatan bagi Pemkab Buleleng dan masyarakat untuk terus membangun Buleleng menjadi lebih baik.
Ditemui usai apel, Bupati Suradnyana menjelaskan, apel ini rutin diselenggarakan oleh Pemkab Buleleng. Apel ini diselenggarakan untuk mengingat dan menghargai perjuangan para pahlawan. Menurutnya, perjuangan para pahlawan untuk mencapai kemerdekaan perlu disampaikan kepada generasi muda agar para generasi muda bisa menghormati dan tetap menjaga persatuan bangsa.
“Nilai-nilai luhur harus terus diingat dan dikumandangkan bahwa kemerdekaan tidaklah mudah didapatkan sehingga adik-adik kita kedepan paham bahwa disini pun ada perjuangan heroic untuk mendapatkan kemerdekaan,” ujarnya.
Disinggung mengenai penataan kawasan monumen Bhuana Kerta, Bupati yang akrab disapa PAS ini mengatakan, pihaknya tidak ingin merubah bentuk dan nilai sejarah dari monumen tersebut. Namun dirinya mengaku, sudah melakukan penataan diluar kawasan utama monument.
“Diluarnya kami sudah tata dengan rapi, tapi di dalamnya menurut saya tidak boleh diubah agar tidak hilang nilai-nilai sejarahnya,” jelasnya.