(0362) 21985
organisasisetda@bulelengkab.go.id
Bagian Organisasi

Hari Ibu: Merayakan Peran, Ketulusan, dan Kekuatan Perempuan Indonesia

Admin organisasisetda | 22 Desember 2025 | 66 kali

Setiap tanggal 22 Desember, bangsa Indonesia memperingati Hari Ibu sebagai momentum penghormatan terhadap peran perempuan, khususnya ibu, dalam keluarga, masyarakat, dan kehidupan berbangsa. Lebih dari sekadar perayaan simbolik, Hari Ibu adalah ruang refleksi untuk mengingat betapa besar kontribusi perempuan dalam membentuk karakter generasi dan menggerakkan sendi-sendi kehidupan sosial.

Berbeda dengan peringatan Hari Ibu di banyak negara yang identik dengan ungkapan kasih sayang personal, Hari Ibu di Indonesia berakar dari sejarah perjuangan perempuan. Tanggal 22 Desember ditetapkan merujuk pada Kongres Perempuan Indonesia pertama tahun 1928 di Yogyakarta, sebuah tonggak penting yang menandai kesadaran kolektif perempuan Indonesia untuk bersatu memperjuangkan hak, martabat, dan perannya dalam pembangunan bangsa. Dari sinilah Hari Ibu dimaknai sebagai peringatan perjuangan, bukan semata-mata perayaan domestik.

Ibu sering kali menjadi sosok pertama yang mengajarkan nilai kehidupan: tentang kasih sayang, kejujuran, tanggung jawab, dan keteguhan menghadapi kesulitan. Dalam diam, ibu bekerja tanpa pamrih—menjaga, mendidik, menguatkan, dan menjadi tempat pulang paling aman. Peran ini kerap tidak terlihat, namun dampaknya sangat menentukan arah tumbuh kembang anak dan keharmonisan keluarga.

Di era modern, peran ibu dan perempuan semakin luas dan beragam. Perempuan tidak hanya hadir di ruang domestik, tetapi juga aktif di ruang publik sebagai pendidik, tenaga kesehatan, aparatur negara, pelaku usaha, pemimpin komunitas, hingga penggerak sosial. Meski demikian, tantangan yang dihadapi perempuan juga tidak ringan. Beban ganda, ketimpangan akses, kekerasan berbasis gender, serta tekanan sosial masih menjadi realitas yang harus dihadapi oleh banyak perempuan Indonesia.

Peringatan Hari Ibu seharusnya menjadi pengingat kolektif bahwa penghormatan kepada ibu tidak cukup diwujudkan melalui ucapan atau hadiah setahun sekali. Penghargaan sejati tercermin dari dukungan terhadap pemenuhan hak-hak perempuan, pembagian peran yang adil dalam keluarga, serta penciptaan lingkungan yang aman dan setara bagi perempuan untuk berkembang. Menghormati ibu berarti menghormati pilihan hidup perempuan, memberi ruang bagi suara mereka, dan memastikan bahwa kontribusi mereka diakui serta dihargai.

Bagi generasi muda, Hari Ibu adalah momen untuk belajar tentang empati dan rasa hormat. Menghargai ibu berarti menghargai proses kehidupan itu sendiri—tentang pengorbanan, ketulusan, dan kekuatan yang sering kali tidak disuarakan. Sementara bagi para ibu, Hari Ibu adalah pengakuan bahwa peran mereka, sekecil apa pun tampaknya, memiliki arti besar bagi keluarga dan bangsa.

Pada akhirnya, Hari Ibu bukan hanya tentang sosok ibu secara biologis, tetapi tentang semangat keibuan: merawat, melindungi, dan menumbuhkan. Nilai-nilai inilah yang dibutuhkan Indonesia untuk terus melangkah maju. Dengan menghormati ibu dan perempuan, kita sedang menanam harapan bagi masa depan bangsa yang lebih adil, beradab, dan manusiawi.